"Sama Alex?"
"Nggak mungkin, deh. Alex mana mau ke toko buku? Punya ruangan pribadi di toko buku aja nggak pernah didatengin" ucap Vina sangsi. "Mungkin Alex lagi main sama Roni dan Dika. Kayak biasanya"
"Kali aja ada keajaiban. Siapa yang tau, kan?"
"Mama nggak mau berekspektasi tinggi tinggi, deh"
Raka terkekeh pelan, lantas mendongak untuk menatap jam dinding. "Mama nggak lupa, kan, kita harus segera bersiap siap?"
"Huh? Kenapa?"
Raka menggelengkan kepalanya pelan. Tidak habis pikir dengan daya ingat sang istri yang mulai menurun. Entah karena stres dengan naskah novelnya, atau memang faktor usia, Raka tidak tahu pasti.
"Kita harus datengin undangan pernikahan putra dari kolega papa. Jam tujuh malem. Lupa?"
Vina refleks melebarkan matanya ketika dia mulai ingat dengan perkataan Raka kemarin lusa. "Astaga! Gimana mama bisa lupa?!" seru Vina sambil berpura pura memukul kepalanya.
Raka terkekeh pelan. "Ayo siap siap! Sebelum kita telat"