Mengerikan. Itu adalah kata yang paling tepat bagi orang orang di ruangan luas itu untuk mempresentasikan seorang cowok jangkung yang tidak berhenti bergerak, berjalan dari satu deret rak ke deret yang lain. Dari ujung ruangan sampai ujung yang lain. Menimbulkan kernyitan dahi tidak senang dari orang orang yang tidak sengaja disinggung cowok itu, tanpa kata maaf setelahnya. Derap langkahnya juga terdengar kurang nyaman untuk didengar. Namun, sang pelaku pembuat kegaduhan tidak peduli sama sekali.
Semua Alex lakukan tanpa alasan. Jika Syila memang tidak pergi ke parkiran dan menunggu di mobil, seharusnya cewek itu masih di dalam gedung. Namun, cewek itu tidak juga tertangkap oleh netranya. Membuatnya sedikit demi sedikit mulai frustasi dan kembali dikuasai oleh emosi. Emosi yang tadi sempat tersulut karena berurusan dengan Fero.