"Nama lo... siapa?" Pertanyaan itu meluncur dengan mulus melalui belahan bibir Syila. Sementara si cowok asing meliriknya dengan pandangan bingung setengah terkejut. Tidak bisa dipungkiri jika cowok itu memang cukup terkejut karena keanehan Syila. Cewek itu masih bisa bertanya dengan tenang, alih alih berdiam diri untuk mengurangi rasa takut karena dibawa entah kemana oleh orang asing.
"Buat apa lo nanya?" David bertanya balik.
"Nggak apa apa. Cuma pengin tau. Mungkin suatu saat, kita bisa ketemu lagi. Dengan keadaan yang lebih baik dari pada sekarang," jawab Syila, dengan ketenangan yang masih sama.
"Lo nggak takut sama gue?"
Mata jernih Syila mengerjap polos. Dan dia langsung bersemangat saat menemukan sebuah ide brilian. Akhirnya otak cerdasnya bisa berfungsi dengan baik.
Syila berdeham pelan, berusaha keras untuk menekan rasa takutnya demi kelancaran ide dalam kepalanya. "Kenapa gue harus takut?" tanyanya setenang mungkin.