Pertanyaan itu menjadi alasan mengapa Syila segera memalingkan muka kearah sumber suara, lantas meletakan buku di genggamannya di rak seperti semula. Syila tersenyum canggung ketika menemukan seorang wanita yang sempat dilihatnya tadi, kini berdiri sambil menyapanya.
Wanita yang berpapasan dengan Alex dan mengatakan bahwa Temari adalah pacar Alex. Bahkan Syila masih bisa mengingat percakapan tadi dengan jelas. Entah mengapa otaknya repot repot mengingat momen tidak penting dan bukan menjadi urusannya tersebut.
"A ah, tidak perlu, Bu. Saya hanya liat liat aja," jawab Syila, menolak dengan sopan. Dirinya tidak sedang membutuhkan apapun. Buku yang diincarnya sudah berada dalam tas, hasil dari bantuan Alex.
"Oh, begitu. Ngomong ngomong, Mbak yang tadi bersama Mas Alex, kan?" tanya wanita itu yang ternyata adalah Nova –sang manajer toko , lantas tersadar oleh kelancangannya. "Maaf kalau pertanyaan saya terdengar lancang,"
