"Dia adalah calon istri Alex" Sepertinya, Temari baru teringat oleh satu hal itu. Satu hal yang sebenarnya tidak ingin dia ingat, namun entah mengapa sangat sering melintas di kepalanya. Seolah menjadi peringatan tidak langsung untuk Temari yang selalu mengesampingkan akal sehatnya untuk membantah kenyataan itu. Semua itu hanyalah omong kosong bagi Temari.
"Calon istri?" David mengulang pertanyaan Temari untuk memastikan bahwa indra pendengarannya tidak salah.
"Wow... Gue nggak nyangka. Cowok sebrengsek itu ada yang mau juga"
"Maksud lo?! Berani beraninya lo ngatain Alex brengsek! Kalau sampe Alex tau omongan kasar lo itu, dia bakal langsung mecat lo!"
"Emang brengsek, kan? Dia emang brengsek. Lo Cuma mencoba menyangkal kenyataan itu karena lo punya perasaan sama si brengsek itu" ujar David santai sambil melipat tangannya didepan dada.