Temari dilanda kekalutan. Dirinya tidak bisa tinggal diam, tidak akan membiarkan Alex membatalkan semua rencana yang telah Temari susun meski belum terealisasikan karena kendala waktu. Di samping itu, Temari juga tidak ingin Alex marah padanya dan membuat dirinya kehilangan kesempatan untuk dekat dengan cowok itu lagi. Sudah cukup beberapa minggu belakangan Temari sangat jarang mengobrol dengan Alex. Apalagi kalau bukan Alex yang lebih sibuk mengurusi seorang cewek yang menjadi pelayan pribadinya.
"Alex! Tunggu!"
Mata Temari terbelalak lebar saat pintu lift tertutup sebelum dirinya sempat memasuki kotak besi itu. Temari mengedarkan pandangannya ke sekeliling, mencoba mencari sebuah tangga darurat untuk membawanya ke lantai bawah karena kesabarannya terlalu sedikit hingga tidak bisa menunggu pintu lift kembali terbuka. Beruntung, hari ini Temari menggunakan sepatu kets yang memudahkannya berlari, menuruni satu persatu tangga demi mengejar Alex yang kini entah pergi kemana.