"Tapi kan tujuannya buat lo refreshing. Kalau gue, Dika sama Alex, rebahan di apartemen udah bisa diitung sebagai refreshing. Yaa, walaupun agak bosen juga kalau Cuma rebahan doang"
"Bener, tuh! Masa lo mau rebahan sama kita.. aduh! Sakit, Njir!"
"Sekate kate kalo ngomong!"
Roni meleletkan lidah nya, tidak peduli dengan raut kesakitan Dika setelah Roni memberikan cubitan keras di punggung tangan Dika.
Karena hanya telapak tangan Dika yang bisa cowok itu jangkau. "Jadi, gimana? Masa lo mau nolak? Denger ya, ini adalah tawaran paling dinanti sama cewek cewek di sekolah ini. Lo bakal bikin para cewek patah hati kalau nolak tawaran kita ini" Tanya Roni sekali lagi.
"Besok? Eum... kayaknya aku nggak bisa kalau besok. Kapan kapan, deh!" sela Syila, meruntuhkan harapan Roni agar Syila tidak menolak ajakan nya.
"Weh, kenapa?" Mata Roni menyipit, menelisik wajah Syila penuh kecurigaan. "Jangan jangan, lo emang punya niatan bikin para cewek patah hati?!"