Anisa mengangguk setuju. Tiba tiba dia teringat dengan kejadian ketika Syila di kerjai Alex dulu. Syila tidak berusaha membalas Alex, dan hanya membiarkan kejadian itu terlupakan begitu saja. "Jadi, sebener nya kamu bisa lakuin itu kalau Kak Alex bukan anak dari orang yang udah nolong kamu?"
Syila mengangguk mantap. "Tentu saja! Kalau perlu, aku lempar dia sampe jatuh dari lantai atas!"
Anisa tertawa. "Sadis banget!"
"Guys, gue ada pengumuman penting"
Syila dan Anisa kompak memandang Sandy yang baru masuk kelas. Cowok itu membawa notes kecil yang selalu dia gunakan untuk mencatat informasi yang baru saja diterima nya.
"Gue abis dari ruang guru. Gue dikasih tau, kalau untuk hari ini sampai dua minggu ke depan, jam belajar mengajar hanya dilakukan setengah hari. Sisanya harus digunakan untuk membahas soal soal untuk ujian nanti nya"
"Terus pulang nya jam berapa?"
"Tetep kayak biasa nya. Kita Cuma diberi kebebasan buat belajar di kelas"