Anisa mengangguk samar setiap kali Syila memberi penjelasan. Hanya perlu waktu beberapa menit sampai Syila berhasil mengerjakan satu soal yang awalnya nyaris membuat Anisa menyerah.
"Selesai, deh! Berarti jawaban nya yang D"
"Whoah... Kamu hebat, Ila!" Anisa memandang Syila kagum, bertepuk tangan kecil untuk memuji teman sebangku nya itu. Syila nyengir, mengusap tengkuk nya malu setelah mendapat pujian itu.
"Nggak ah, Cuma kebetulan doang kok" Anisa mencibir Syila, mengerti jika Syila hanya berusaha merendah. Syila tidak mungkin mampu mengerjakan soal sulit itu hanya karena kebetulan. "Tapi aku nggak tau salah apa bener. Kalau perlu, nanti biar aku minta Bu Tutik jelasin soal itu"
Anisa menutup seluruh buku nya, memutuskan untuk meninggalkan buku matematika yang sudah menemani nya semalam dan pagi tadi. "Ngomong ngomong, tumben banget Bu Tutik belum dateng"
"Selamat pagi, semua!"