"Kak"
Tidak ada jawaban. Dika tetap terpaku seraya menatap Syila, lantas sibuk dengan pikiran nya sendiri.
"Kak Dika? Halo?"
Belum berhasil mengembalikan kesadaran Dika, Syila melambaikan tangan nya di hadapan Dika. Cewek itu melakukan nya beberapa kali, dan berhasil membuat tangan nya pegal karena harus mengangkat tangan nya cukup tinggi agar sejajar dengan wajah Dika.
Syila mulai jengkel saat Dika tidak merespon apapun. Padahal Dika yang mengajak nya cepat pergi, namun cowok itu justru asyik melamun. "Kak Dika!"
Suara teriakan Syila bersatu padu dengan suara bel panjang dari speaker, tanda jam pertama pelajaran telah di mulai. Dika yang awal nya sibuk dengan pikiran nya sendiri mendadak tersadar dan gelagapan, lantas segera mengalihkan pandangan dari Syila seraya mengusap tengkuk nya gugup.