"Rahasia. Sana lo, pergi!" usir Dika sambil mendorong bahu Alex agar segera pergi kearah tangga. Alex mendengus, namun tanpa berucap apa pun lagi, cowok jangkung itu segera menaiki tangga untuk segera sampai dikelas nya. Alex menghentikan langkah nya di lantai dua, menatap koridor kelas sebelas yang tidak menunjukkan adanya seorang Syila yang berjalan menuju kelas cewek itu.
Cepet banget masuk kelasnya? Batin Alex. Beberapa saat kemudian, Alex melanjutkan langkah nya ke lantai atas di mana kelas nya berada.
Sementara itu, Dika mendatangi ruang guru untuk bertemu dengan guru olahraga, Dani, untuk membahas perihal pertandingan basket beberapa bulan lagi. Dika berniat meminta izin untuk ikut serta sebagai pemain inti di pertandingan itu karena diri nya sudah kelas dua belas dan seharus nya sudah pensiun dari kegiatan ekstrakurikuler.