Syila menggeleng pelan. "Nggak apa apa, Tan. Syila ngerti, kok, kalau Tante lagi benci sama seseorang dan nggak mau bahas orang itu. Kalau Ila di posisi Tante, Ila akan melakukan hal yang sama jika mendengar nama yang nggak Ila suka. Lagian, Ila yakin Tante punya alasan mengapa sebenci itu dengan satu nama itu"
Vina tersenyum dan bernapas lega karena tidak ada hal yang perlu dia khawatirkan lagi. Beruntung Syila memiliki sifat yang sangat dewasa, dia tidak berusaha ikut campur meski seharus nya dia berhak menghentikan pembicaraan itu karena dirinya juga terlibat dalam acara sarapan itu. Syila bisa saja meminta Vina atau Raka menghentikan pembicaraan yang mengganggu acara sarapan nya, dan Syila tidak melakukan nya. Cewek itu tetap diam dengan pikiran nya sendiri.
Hanya saja, Syila memiliki alasan lain mengapa dirinya tidak ingin ikut campur. Tentu saja, Syila menyadari kedudukannya yang bukan siapa siapa di keluarga Prawira. Tidak memiliki hak apa pun untuk bersuara.