"Kan kamu kakak tingkat Syila. Harus nya kamu udah pernah dapet pelajaran yang sama, kan?" ucap Raka, berusaha mengendalikan nada suara nya agar tidak terdengar memaksa. Karena Raka tahu, sang putra sangat tidak suka di paksa, meskipun kali ini untuk kebaikan nya sendiri. Dan tentu nya, untuk kebaikan Syila. Agar mereka berdua tidak hanya dihiasi oleh pertengkaran semata hampir setiap hari.
"Ada guru les, kan? Lagian Alex udah lupa semua nya"
Raka menghembuskan napas berat saat dirasa usaha nya untuk sedikit mendekatkan jarak yang membentang luas antara Alex dan Syila ternyata gagal. Sangat sulit menghadapi Alex yang sangat keras kepala itu.
"Alex, kamu belum memercayai Syila, ya?"
Alex menghentikan kunyahan nya pada roti gandum berselai cokelat miliknya. "Buat apa? Emang nya dia siapa sampai harus Alex percayai?"