Roni menyeringai. Seperti nya, tanpa sadar Alex membuka isi pikiran nya. "Terus? Nggak mungkin cewek baik baik kayak Syila ngajak lo berantem tanpa sebab, kan?" pancing Roni.
"Dia nyuruh gue jauhin dia"
"Sumpah? Cuma gitu doang? Terus masalah nya di mana sampai kalian berantem? Dan gue yakin, kalian berantem cukup serius kali ini. Buktinya lo sampe keliatan nggak punya semangat hidup gini"
Alex mengubah posisi menjadi duduk bersila. "Lo bilang 'Cuma'?" sahut Alex tak percaya, "well, menurut lo emang 'Cuma', tapi gue nggak bisa dengerin orang lain nyuruh nyuruh gue. Apalagi orang itu adalah orang yang gue benci. Mau d itaruh mana muka gue kalau nurutin permintaan nya?"
"Taruh pantat!" Roni terkekeh oleh gurauan nya sendiri. Mendapati Alex yang hanya menatap nya datar tanpa tawa, Roni berdeham pelan. Mungkin bukan waktu nya untuk bercanda. "Jadi, lo marah dan berujung berantem gara gara Syila nyuruh lo jauhin dia?"