Vina tidak berhenti menggigit ujung kuku nya, merasakan khawatir yang tidak kunjung surut. Selama Syila belum di temukan, rasa khawatir itu tidak akan menghilang dengan mudah, apalagi jika wanita itu hanya mendengar kata kata manis dari suami nya bahwa Syila pasti akan di temukan. Tetap saja, yang Vina butuhkan adalah Syila yang datang dari pintu rumah, dengan keadaan yang sehat seperti ketika cewek itu berangkat sekolah tadi pagi.
"Belum ada hasil, Pa?" Pertanyaan itu sudah Vina tanyakan berulang kali, bahkan mungkin jika Raka tidak memiliki kesabaran yang besar, pria itu akan memarahi istri nya yang tidak bisa duduk tenang. Hanya saja, Raka tahu bagaimana kekhawatiran yang Vina rasakan, karena Raka juga merasakan nya meski tidak dia tunjukkan secara langsung.
"Belum Ma" jawab Raka dengan volume kecil. Pria itu tidak mungkin berbohong pada Vina hanya untuk menyenangkan wanita itu. Dia harus menjawab sejujur nya meski cukup menyakitkan.