Chapter 95 –
Syila menghentikan aktivitas mengobati kaki nya saat ponsel nya di bawah bantal berdering nyaring. Syila mengambil nya dan tersenyum kecil melihat siapa penelepon nya.
"Halo?"
"Halllo dari mana sih? "
"Ada apa sih? "
"Di tanya malah gitu sih ah tau deh"
"Iya iya maaf, ada apa emang nya?"
"Lama banget ngangkat nya? Gue udah nyoba nelpon ratusan kali nggak di jawab jawab," tanya Ana di seberang sana.
Syila menggunakan mode lospeaker, melihat layar nya sekilas, lalu meletakkan ponsel itu tidak jauh dari nya. Sementara itu, dia kembali sibuk dengan obat merah dan mengoleskan obat itu pada luka nya.
"Alay! Cuma tiga missed call doang. Gue masih sibuk barusan"
"Sibuk apaan coba? Beneran sibuk apa sok sibuk nih?"