Chapter 93 – diam diam
"Lo kenapa? Kok wajah lo merah banget?"
Alex refleks mengusap pipi nya dan memang terasa sedikit hangat. Namun Alex menyangkal nya dengan cepat. "Enggak kok!"
"Hayoo... abis ngapain sama Syila?" goda Dika, seolah tidak jera dengan lemparan bantal dari Alex, tadi.
"Ngapain? Orang dia masih di periksa Dokter. Maka nya gue ke sini"
"Dokter? Wah, Tante Vina bener bener khawatir sama Syila, ya? Bukti nya, Syila Cuma lemas abis lari dan kaki nya luka ringan, tapi langsung di panggilin Dokter pribadi"
"Iya lah, Dik. Syila kan berarti banget buat Tante Vina. Bukti nya sampe rela membekukan kartu kredit putra kandung nya biar putra nya nggak gangguin Syila lagi" Roni melirik Alex, sengaja mengejek cowok itu.
Alex mendadak terdiam, mengabaikan ejekan Roni dan terlalu fokus pada ucapan mereka berdua. Apa memang dia sekhawatir itu? Apa ini berlebihan? Apa keputusan nya untuk memanggil dokter itu salah? Tetapi, di mana letak kesalahan nya?
Tok! Tok! Tok!