"Dari tadi?"
"Barusan, Kak. Habis ini putaran yang terakhir"
Tak lama kemudian, Alex yang tengah menggendong Syila di punggung nya melintasi depan mereka semua. Alex sama sekali tidak terganggu dengan mata setiap orang yang melihat ke arah nya.
Cowok jangkung itu hanya fokus berlari, mengatur napas, dan menjaga lengan nya agar tetap kuat menyangga Syila yang masih belum membuka mata nya. Entah itu tidur, atau bahkan pingsan. Tidak ada yang tahu kecuali Syila sendiri.
Hanya saja, ada satu hal yang mengganjal di pikiran Roni. "Tapi... kenapa mereka harus lari lagi? Alex kan bisa langsung bawa Syila ke sini, atau ke UKS sekalian biar dia bisa istirahat"
"Ah, soal itu" Roni dan Dika kembali menatap Anisa. "Syila sempet bilang ke aku, kalau dia nggak mau nyerah buat selesaikan hukuman nya. Kayak nya sekarang Kak Alex pengen mengabulkan kemauan Syila untuk menyelesaikan putaran terakhir nya. Tapi, itu Cuma tebakan aku aja sih"