Syila segera menyembunyikan jemari nya yang terluka tempo hari. Luka yang sebenar nya sudah sembuh, namun masih menyisakan bekas luka yang terlihat jelas.
"Jangan berdiri dulu!" perintah Alex cepat. Dia mengambil sapu tangan dari saku belakang celananya, dan meletakkan nya di atas luka Syila, mencoba menghilangkan darah yang sedikit keluar.
Syila seketika membisu. Bukan salah Syila jika cewek itu meragukan sosok yang ada di hadapan nya, adalah Alex. Alex yang selama ini mengerjainya? Alex yang membenci nya? Tetapi mengapa sekarang cowok itu berbeda seratus delapan puluh derajat?
'Alex nggak abis kebentur, kan? Dia nggak amnesia, kan'? Batin Syila bingung sambil memperhatikan Alex dan gerakan tangan cowok itu di lutut nya.
"Lex"
Pandangan Alex beralih fokus pada lutut Syila yang berdarah.
"Apa?"
"Kenapa... lo peduli sama gue?"