"Berhenti, Lo!"
Syila terpaksa menghentikan langkah nya. Dia menghampiri Tiara yang berdiri di sudut lapangan, berseberangan dengan teman teman Syila di sudut lapangan yang lain.
"Kenapa?"
"Gue di suruh Pak Dani buat ngitung berapa putaran yang lo selesaikan. Jadi jangan harap lo bisa curang!"
Syila hanya memutar bola mata malas. "Siapa juga yang mau curang?" ucap Syila, sebelum kembali melanjutkan lari nya yang masih permulaan. Tidak lagi mempedulikan Tiara dan juga Temari yang duduk di bawah pohon tidak jauh dari sana.
'Untung siang siang, kalau malam, rambut nya digerai terus di bawah pohon yang rindang lagi, gue pasti ngira mereka Mbak Kunti!' Batin Syila, masih sempat mengomentari Temari dan juga Tiara dalam hati.
Syila telah berhasil menyelesaikan putaran kelima nya. Anak rambut nya basah oleh keringat dan napas nya juga sudah terengah engah. Padahal ini baru permulaan. Syila harus menyelesaikan lima belas putaran lagi.