Suasana di pantai begitu ramai oleh kehadiran para tamu undangan pernikahan Alif dan Putri. Acara memang sedikit tertutup karena yang di undang hanyalah kerabat dan teman dekat saja.
Alif pun telah hadir di sana untuk memastikan semua sesuai dengan harapan Putri, dengan tuxedo putih yang melekat sempurna di tubuh kekarnya. Pria itu berdiri memandangi dekorasi untuk bertukar cincinnya nanti.
Sesuai keinginan sang mempelai wanita, altar yang dihiasi bunga bunga yang segar dan cantik, cuaca yang begitu cerah, dan dekorasi lainnya yang berwarna putih, pink, dan ungu, juga sepasang burung merpati yang telah menanti di sangkarnya.
Semua terlihat begitu sempurna. Namun, entah mengapa Alif merasa begitu gelisah. Dan sialnya, ia tahu benar bahwa kegugupannya ini tiada obat. Belum pernah ia merasa begitu gelisah dan gugup seperti ini.
Alif mencoba berpikiran positif. Pria itu berusaha semampunya untuk mengalihkan pikirannya dari hal hal buruk yang mungkin bisa saja terjadi.