Gab berusaha untuk tidak mempedulikan keadaan gadis yang bahkan tak ia ingat namanya itu. Yang ia tahu hanya mereka satu kelas. Tapi ia gagal. Gab merasa cemas.
Gab menghentikan langkahnya, dan menunggu gadis itu. Siapa tahu memang jalannya yang pelan.
Bi tidak juga kelihatan. Gab benar-benar tidak sabar menunggunya dan segera berlari untuk mencarinya.
Sial. Gadis itu tidak ada di tempat terakhir ia meninggalkannya. Gab memandang ke seluruh arah tapi memang tidak ada siapa pun di sana.
Gab kembali berjalan untuk mencarinya.
Langkahnya terhenti di depan sebuah lorong yang gelap, lorong ini memang jarang di lalui orang. Lampu jalannya juga mati.
Apa gadis itu pergi ke sana?
Gab setengah berlari memasuki lorong tersebut hingga ia mendengar suara isak tangis seseorang yang sangat pelan.
Gab kembali berlari menuju suara itu. Benar saja. Gadis itu ada di sana. Dengan tiga orang pria yang mencoba menyobek bajunya.