Chereads / Anata ni todoku / Chapter 3 - Episode 2

Chapter 3 - Episode 2

๐Ÿ“– Happy Reading ๐Ÿ“–

----------------

Sekarang adalah musim semi ke-enam. Setiap pagi, lagi dan lagi, aku menyanyi dan melihat bahuku, akankah dia akan datang???.

Suaraku.....

Masih belum mencapai dirinya.

๐ŸŽฌKita Menyembunyikan Apa Yang

sebenarnya Kita Rasakan

Stasiun kereta bawah tanah

Shin-Kawasaki_Yokohama_Hodogaya

Suara kereta yang melintas, dengan riuk piuh keramaian. Ditengah lalu lalang orang yang mengawali kesibukan mereka masing-masing. Gerombolan murid SMA yang sedang menunggu kereta selanjutnya, orang-orang dengan setelan rapi dan dengan sok sibuknya terus melirik arloji sambil menghentakkan kaki mereka ditengah orang-orang yang juga mengejar waktu. Tak seperti mereka, aku hanya berjalan dengan santai dan tidak menghiraukan sekitar.

"Sudah dengar? The Noise akan di bubarkan."

"Apa? Tapi aku sangat suka dengan The Noise." Keramaian anak SMA yang sedang membahas Band The Noise yang dikabarkan akan bubar.

"Pembubaran? The Noise?, Sangat di sayangkan jika mereka benar-benar bubar!." Batin Yui.

___________________________

SMAย Horikoshi Gakuen

"Orientasi siswa baru sudah akan di mulai, akan ada penampilan yang ada di panggung. Semua murid kelas satu, harap segera menuju ke gym." Pemberitahuan dari anggota OSIS.

Yui pun pergi ke gym untuk melihat penampilan dari klub musik, tak di sangka dia akan bertemu dengan teman sekelas dia waktu SD.

"Yui??, Beneran kau! Yui Kenzune!?, Iya ini aku! Kau tahu aku!". Dengan narsisnya dia bilang begitu.

"Apa ini penipuan?". Jawab Yui dengan curiga.

"Kita dulu satu SD! Aku mikota!". Jelasnya.

"Hah?, Mikota? Ohh, si botak ya?". Ingat Yui.

"Itu kan sudah dulu! Sekarang aku punya banyak rambut!!". Balas Mikota dengan nada kesal.

"Ahhh itu benar". celetuk Yui.

"Tapi, aku tidak pernah berfikir kalau kita akan satu SMA, apa kau sudah punya teman baru??"

"Hemm tidak, baru kali ini aku buka mulut sejak masuk sekolah". Ya Yui emang orang yang pendiam, di tambah lagi dia yang selalu memakai masker bedah, orang akan berfikir bahwa dia aneh, tak heran jika tak ada seorang pun yang mengajak dia berbicara.

"Hah". Mikota yang heran dengan Yui.

"Semua orang meninggalkanku sendirian, saat aku sudah memasang headpone"

"Kau masih saja sama"

"Aku?"

"Apa sudah memutuskan akan gabung klub apa??". Tanya Mikota.

"Klub paduan suara!". Jawab Yui.

"Jadi kau masih menyanyi, Yui?"

"Yahh"

Terdengar suara gitar๐ŸŽธ๐ŸŽธ๐ŸŽธ

"Sepertinya akan segera dimulai"

"Oh, itu dari klub musik cahaya"

"Apa mereka sedang melakukan konser?"

"Hei hei, lihat. Bukannya gitaris itu terlihat kurus?"

" Kau benar! Gitarnya jadi kelihatan besar". Bisik salah seorang murid yang sedang membicarakan gitaris klub musik cahaya.

"Hah!!, Bukannya itu Sano? Dia terlihat mirip dengannya!!". Batin Yui.

"Oke, boleh minta perhatiannya? Aku ketua dari klub musik cahaya, Tama Yoshito. Panggil aku Tama. Jika mau mendengarkan salah satu dari lagu kami, nanti kuberi pelukan lo๐Ÿ˜˜"

"Aaaakkhhhh". Teriak para siswa perempuan.

"Baiklah, ayo mulai!"

"Daren! Apa yang kau lakukan?". Teriak sang vocalis klub cahaya.

"Hah? Ohh! Aku membuat musiknya jadi campur aduk!". Jawab Daren sambil ketawa.

"Ayolah! Apa yang akan kita lakukan?". Tanya Haruka karena sudah bingung dengan kelakuan Daren.

Sano dan Tama tidak menghiraukannya, mereka mengikuti ritmen Daren.

"Mari ikuti Haruka saja!". Jawab Sano.

Mereka pun memulai musiknya.

๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ

Nadanya, liriknya, itu membuat Yui merasa akrab.

"Perasaan apa ini? Lagu ini....., Lagu ini terasa enak saat aku mendengarnya secara langsung". Perasaan itu membuat Yui tak sengaja mengikuti iramanya, dan dia ikut bernyanyi dengan suara kencang. Suara itu terdengar oleh Sano, dan Sano pun terkejut hingga menghentikan gitarnya di tengah permainan.

"Hei! Apa yang kau lakukan?". Tanya Tama yang kesal dengan Sano karena berhenti di tengah permainan.

"Alice?". Gumam Sano yang terkejut.

Semua orang heran dengan apa yang terjadi, dan tiba-tiba Sano lari keluar dari panggung.

"Hei, kau mau kemana??". Panggil Tama.

"Apa yang terjadi? Mana lanjutannya?". Teriak para siswa. Yui pun mengejar Sano yang lari keluar.

________________________

Semenjak hari itu enam tahun yang lalu. Aku bernyanyi karena percaya jika kita akan bertemu kembali.

Melody yang kau tulis sebelumnya menghilang....

Janji kecil, tapi juga besar...

Aku menemukanmu, akhirnya sampai kepadamu, sampai kepadamu!! Suaraku sampai kepadamu!!!.

"Sano". Teriak Yui.

Sano pun terkejut dan menoleh kebelakang, lalu Yui melompat dan menabrak Sano, mereka pun terjatuh bersamaan.

"Aahhkk, aaww! sakit! Apa yang kau lakukan?!". Teriak Sano yang abis terbentur kepalanya.

"Sano! Kau Sano, bukan?! Aku menemukanmu! Aku menemukanmu! Sano! Sano ! Aku menemukanmu! Sano, aku menemukanmu! Sano, aku menemukanmu! Sano! Sano! Sa-"

"Begitu ya, kamu masih tidak mendengarkan apa yang orang katakan, Alice"

"Hah? Sano, apa kau mengecil?"

"Khaa, aku tumbuh! Tinggiku 167 cm sekarang!". Teriak Sano yang tidak terima di bilang pendek.

"Aku 170 cm"

"Wehh, diam. Aku 'kan masih awal pertumbuhanku, aku bahkan minum susu lebih banyak dari-"

Tiba-tiba Yui bernyanyi dan memotong pembicaraan Sano, ya memang begitulah Yui.

"Kalian dengar suara dari atas?"

"Seperti sebuah lagu". Teman-teman Sano pun datang menghampiri mereka

Apa itu sampai padamu Sano? Lagu yang tidak sempat kau dengarkan dulu. Melody terakhirmu.

"Huhu, Sano!! Aku merindukanmu!! Huhuhuhu", Yui menangis karena dia akhirnya bertemu lagi dengan Sano. "Sano, sepertinya bulu matamu saja yang tetap tumbuh!"

"Hah?! Apa maksudmu, hanya bulu mataku? Kau ini bisa pindah enggak dari sini?". Teriak Sano, padahal tadi dahh meresa bersalah dengan Yui, ehh malah di ejek lagi karena tidak tumbuh tinggi.

"Tidak mau"

"Hah?"

"Kenapa waktu itu kau tidak datang lagi, Sano??"

Sano pun mendorong Yui agar tidak duduk di depannya.

"Itu bukan urusanmu!, Jangan bicara padaku lagi!!". jawab Sano dengan nada dingin.

"Sano, siapa dia?". Panggil Haruka yang datang dengan Tama dan Daren.

"Kau, punya bulu mata yang tebal!". Saut Yui tiba-tiba.

"Hah??". Haruka pun terkejut.

"Sano kau bodoh!!"

"Aduhh! Apa masalahnya?!"

"Aku juga ingin tahu!! Konser kita di batalkan gara-gara kau!! Cepat, minta maaf pada kami!". Tama dan Daren pun memarahi dan menghajar Sano karena perbuatannya telah merusak konser mereka.

"Tunggu, Sano! Kau tidak akan menghilang lagi bukan?". Tanya Yui dengan khawatir.

"Kau dengar tidak? Sudah kubilang, jangan bicara denganku lagi, Alice". Ucap Sano dan pergi meninggalkan Yui sendirian di koridor.

"Sano lagi masa puber ya? Tapi..aku menemukannya, aku menemukannya!". Tegas Yui dengan semangat.