"Sekolahmu lebih penting dari pada sekedar bermain piano, Azka. Ammun minta tolong padamu, tidak usah ikut-ikutan lomba seperti ini lagi!" Umar melirik Putri. "Dan kamu Putri, aku harap kamu mengerti, bahwa Azka dan anak-anak itu adalah milikku, aku yang mengurus mereka, jadi kamu tidak perlu ikut campur tangan. Aku tidak butuh kamu!"
Azka langsung meninggalkan Putri di ruangan yang masih melangsungkan acara lomba. Mau tak mau, Azka harus pergi, karena Umar menarik tangannya dengan paksa untuk segera pulang ke rumah mereka.
Matanya sudah berkaca-kaca, karena menerima perlakuan Umar yang begitu memaksa. Tak hanya sikapnya saja yang membuat Azka sakit hati, tapi ucapannya yang jauh lebih menyakitkan hati. Putri tahu kalau Azka tidak suka dengan hal itu, dan dia berusaha untuk menghentikan Umar.
