Hujan deras mengguyur Bali malam itu, tapi sama sekali tidak menyurutkan tekad Umar untuk membawa istrinya ke rumah sakit terdekat. Sayang, jarak rumah sakit paling dekat pun memakan waktu hampir setengah jam sebelum akhirnya dia tiba di rumah sakit.
Menggendong tubuh istrinya yang sudah terkulai lemah dari mobil taksi yang sudah dia pesan sebelumnya, Umar pun membawa istrinya masuk ke rumah sakit dengan derai air mata serta raut wajah panik.
Cemas dengan kondisi sang istri, dia berlarian di depan lobby sambil memanggil dokter dengan histeris. Untunglah mereka dengan sigap mengeluarkan brankar untuk membawa pasien ke ruang UGD terdekat yang kebetulan sedang kosong.
Badannya basah, terguyur hujan dari atap hotel pun menyisakan beberapa tetes air hujan yang menetes pelan dari tubuhnya. Tubuh lemah istrinya di bawa masuk ke ruang UGD bersama petugas medis, dia hanya bisa berdiri di luar ruangan sambil menatap ke dalam dengan perasaan cemas.