"Hei, sudah menunggu lama?" tanya Umar pada seorang lelaki dengan pakaian formal khas Bali dan juga hiasan di telinganya.
"Ah, belum. Baru beberapa menit saja," jawabnya sambil tersenyum.
Kudengar dia adalah pemandu wisata yang sudah Umar sewa untuk menemani kami jalan-jalan hari ini. Pria bertubuh sedikit berisi dengan perawakan khas Bali ini begitu ramah, dia bahkan tersenyum padaku sambil bertanya bagaimana kondisi dan juga tidur kami.
Aku dan Umar hanya menjawab sewajarnya, kondisi baik dan tidur yang nyenyak menjadi kunci senyumku untuk pagi ini. Bahkan kami sarapan dengan nyaman di ruang sarapan khusus hotel, bersama di suguhkan dengan pemandangan yang mengarah langsung ke pantai.
"Baiklah, kalau begitu kita berangkat sekarang saja, ya?"
"Iya, Mari!"