"Buruk?"
"Eum, aku tidak bermaksud begitu. Tapi—"
"Ya, keadaanku memang buruk. Apa menurutmu aku masih pantas hidup?" tanyaku menyela perkataan Marisa.
Seketika itu pula wanita dengan pakaian kurang tertutup itu langsung terkesiap mendengar pertanyaanku. Mungkin dia merasa tidak enak padaku, dari raut wajahnya, sih aku bisa melihat begitu. Tapi itu hanya sebuah dugaan semata.
Marisa menggeleng sambil mengangkat telapak tangannya, seolah dia menegaskan bahwa apa yang kutanyakan itu tidak benar. "Kenapa kamu bertanya seperti itu?" tanyanya pula.
"Logika saja, jika kamu melihat seseorang dengan kondisi seperti ini, kamu pasti sudah bisa menebak kalau orang itu tidak akan bisa bertahan hidup lebih lama lagi, 'kan?"
Marisa nyengir kuda sambil menggaruk kulit di bagian tengkuknya. Kelihatannya dia tidak enak mengakui apa yang kukatakan itu benar dengan apa yang ada di kepalanya. Lagi pula orang waras mana yang mengira bahwa aku akan hidup lebih dari setahun?