Kami sampai di rumah cukup larut malam itu, bahkan bunda dan anak-anak juga sudah tidur, kecuali Mira yang kelihatan masih asik menonton tv sambil ngemil kacang rebus di ruang tengah. Dia langsung terkesiap saat melihatku dan Umar pulang.
"Tidak apa-apa, lanjutkan saja. Nanti jangan lupa bersihkan kulitnya dan matikan tv sebelum tidur," kataku yang tak ingin mengganggu.
Mira hanya mengangguk dan kembali menikmati tontonannya. Aku dan Umar langsung ke kamar dan melihat anak-anak sudah tidur pulas. Nara tidur di tempat tidur, sementara Rizky tidur bersama Azka di kamar sebelah.
Aku menarik napas panjang dengan perasaa lega. Antara senang dan sedih, aku berusaha untuk menstabilkan emosiku yang sebelumnya di aduk-aduk dengan kejadian di hotel dan di rumah sakit. Hari yang cukup melelahkan, dan pada akhirnya aku mengetahui satu hal tentang Marisa, dia yang begitu terobsesi pada Umar.
