Umar tidak pernah percaya kalau Marisa benar-benar mengandung anaknya. Dia hanya berusaha untuk mencari tahu terlebih dahulu sambil menjalani misi untuk terus mengikuti apa yang Marisa perintahkan padanya.
Dia juga melakukan itu semata-mata hanya karena tidak ingin kalau sampai Marisa memberitahukan kehamilannya padaku. Dia khawatir bahwa berita buruk itu akan mengganggu kesehatanku yang sebelumnya sudah membaik.
Bahkan sekarang aku sudah menjalani kemoterapi tahap kedua di minggu pertama. Semuanya terpantau lancar dengan kondisi yang terus membaik, dan Umar tidak mau kalau sampai kondisiku kembali memburuk hanya karena berita bohong itu.
"Aku ingin berusaha mencari tahu, dan aku mendapatkan beberapa bukti seperti yang sudah kutunjukkan padamu," tutur Umar sambil duduk di brankar menatapku dengan tatapan nanar.