Umar yang sudah lelah dengan rayuan Marisa pun hanya bisa menghela napas. Tapi ... siapa, sih yang bisa menahan godaan sebesar itu? Bahkan lelaki dengan iman setebal apapun pastinya akan merasa tergoda dengan apa yang ada di hadapannya.
Dua gundukan daging dengan lembut nan kenyal itu di mainkan dengan pelan oleh sang pemilik, membuat Umar hanya bisa diam sambil memandang ke arah lain. Bahkan saat dia hendak melangkah pergi pun tidak dibiarkan pergi begitu saja oleh Marisa.
Tangannya di tahan dan Marisa langsung meniup leher lelaki itu sampai bergidik merinding. Sekali lagi, Marisa memperingatkan Umar tentang kondisinya sekarang, dan Umar tidak boleh lari atau dia akan memberitahukan tentang kehamilannya pada sang istri.