"Ka—kamu melihatnya?" Tanganku sedikit gemetar saat mendengar perkataan Putri.
Wanita yang duduk bersebelahan denganku ini mengangguk pelan. Dia sempat takut dan menolak untuk bercerita, tapi aku tetap memaksanya dan pada akhirnya dia mau menceritakan apa yang dia lihat malam itu.
Singkatnya, dia memergoki Umar dan Marisa yang sedang berduaan di mobil dengan aktivitas mereka yang tidak perlu di ceritakan secara detail. Putri terlalu takut untuk menceritakannya, karena dia merasa itu adalah hal tabu yang tidak baik untuk di katakan.
Kami berdua sama-sama kaget, antara takut dan gugup, semuanya bercampur aduk menjadi satu. Bagaimana aku bisa bersikap biasa saja saat mengetahui ada wanita lain yang memergoki suamiku bermain mesum dengan seorang wanita di mobilnya sendiri?