Bunda marah besar setelah mendengar rekaman suaran yang Umar berikan, tapi aku meminta bunda untuk menahan sejenak emosinya dan membiarkanku bicara berdua dengan Umar. Masih ada banyak hal yang ingin kutanyakan padanya, dan aku butuh ruang untuk itu.
Bunda meninggalkanku dan Umar di kamar, bahkan Mira juga langsung ikut keluar setelah dia mengantarkan air hangat dan handuk kering untuk membersihkan beberapa luka dan darah di hidung Umar.
"Aku sengaja merekam percakapan kami, agar aku bisa menunjukkannya padamu. Sudah jelas di sana kalau Marisa yang sudah menjebakku, kuharap kamu bisa percaya," kata Umar memulai percakapan serius.
"Lantas bagaimana kamu bisa mendapatkan luka lebam ini?"
Umar menundukkan kepala saat aku membantunya melepas baju dengan kancing yang di buka sepenuhnya. Dia tanpa sengaja menjatuhkan ponselnya saat seseorang menarik kerah bajunya dan memberi pukulan di hidung Umar sampai berdarah.