Aku tidak mengenal siapa itu Marisa, aku juga tidak tahu punya hubungan apa Umar dengannya, hanya saja suara wanita itu terdengar kecil saat kuputar rekaman suara yang Umar minta. Mungkin karena letak ponsel Umar yang jauh dari sumber suara, hingga membuat suara Marisa tidak terdengar.
Kala itu Umar datang ke restoran dan duduk di salah satu meja untuk mendatangi seorang wanita, aku bisa mendengar langkah kakinya yang berjalan pelan menaiki tangga dari lantai satu menuju lantai dua restoran itu.
"Sekarang kamu harus ikut aku, kamu jelaskan pada istriku tentang apa yang kita lakukan tadi malam. Katakan padanya, bahwa—"
"Bahwa kita baru saja bercinta di mobilmu?" sela Marisa, dia tersenyum menatap Umar yang duduk berhadapan dengannya. Kedua tangan terlipat di atas meja dengan kaki yang bergerak merayapi selangkangan Umar.