"Aku tidak pernah melakukan itu, demi Allah aku tidak pernah melakukan apa yang kamu tuduhkan. Aku di jebak, Marisa yang sudah melakukan ini padaku dan membuatku seolah-olah baru pulang dari club. Kamu harus percaya padaku, karena aku tidak mungkin berbohong padamu!"
"Aku benci harus membencimu, Mas. Tapi aku butuh waktu sendiri untuk menenangkan diri, aku tidak mau kesehatanku semakin terganggu karenamu."
Kuputuskan untuk kembali ke kamar dengan bantuan Mira. Dia menuntunku untuk bisa menaiki tangga, meski sempat jatuh dan hampir di bantu oleh Umar, tapi aku menolaknya dan memilih untuk berusaha berjalan di temani Mira saja.
Kejadian itu membuatku benar-benar terpukul, bingung dengan keadaan yang mendadak jadi seperti ini, bahkan aku dan Umar yang sebelumnya pernah menjadi sepasang suami istri impian, sekarang malah renggang dengan masalah yang datang dalam satu malam.