Aku juga punya adik perempuan, dan tentunya aku tahu bagaimana perasaan Putri saat harus menjadi tulang punggung untuk mencari uang demi biaya pengobatan adiknya. Mungkin aku tidak pernah merasakan bagaimana sulitnya mencari uang, karena selama hidup aku selalu mendapat tanggungan dari kedua orang tua dan juga suamiku.
Akan tetapi, aku juga sempat membuka usaha kue donat untuk menghidupi diriku selama beberapa bulan, dan aku tahu itu sulit untuk di lakukan. Putri pasti terlalu menyayangi adiknya sampai dia rela mencari pinjaman sana-sini. Hidup sebatang kara hanya bersama adik saja membuat Putri rela melakukan apapun demi kesembuhan sang adik.
Sepanjang proses kemoterapi, aku terus memikirkan Putri dan nasib malang adiknya yang bisa menjadi lebih buruk kapan saja. Tak pernah terlepas dari pikiranku, hingga saat kemoterapi selesai aku pun di minta untuk menunggu beberapa saat oleh dokter.