Semakin hari staminaku semakin menurun, bahkan terkadang aku mendadak lemas dan kaki ini pun langsung terlipat hingga membuatku jatuh saat berjalan. Entah itu saat di kamar mandi, di tempat umum, atau di rumah sekalipun.
Mendekati minggu ketiga sebelum aku menjalani kemoterapi lagi, kondisiku semakin menurun sejak bertemu putri di toko waktu itu. Kalau diingat-ingat cukup lucu, ya? Umar dan Putri sama-sama memiliki nama kembaran, dan mereka sama-sama punya kembaran anak kecil yang seumuran.
Umar dengan anaknya dokter Faisal, dan juga Putri dengan gadis kecil yang pernah kutolong waktu itu. Selama beberapa hari terakhir ini aku tidak bisa berhenti memikirkan Putri dengan masalah adiknya, rasanya seperti selalu kepikiran terus.
Setiap hari aku bertanya pada Umar, bagaimana pekerjaannya di kantor, apakah baik-baik saja dan bagaimana rekan kerjanya. Apakah Putri masih masuk kantor atau tidak. Dia selalu menjawab jika semuanya berjalan lancar, tidak ada hambatan apapun.
