Aku tidak tahu kenapa Umar begitu bersikeras ingin mengajakku ke Singapura untuk melakukan pengobatan kanker di sana, padahal pada kenyataannya aku memang sudah tidak bisa di sembuhkan lagi.
Yang benar saja, kanker rahim atau yang biasa di sebut dengan kanker serviks stadium 4 itu hanya memiliki 17 sampai 20 persen kemungkinan untuk bertahan hidup. Beberapa kasus memang menunjukkan bahwa mereka bisa hidup lebih lama, tapi bukan berarti sel kanker itu bisa sembuh 'kan?
Akan tetapi Umar terus memohon padaku dan meminta agar aku bisa memikirkan lagi masalah ini dengan baik untuk mengambil tindakan yang benar. Dan satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan menemui dokter Rudi.
Aku ingin bertanya sendiri padanya, apakah memang masih ada kesempatan untuk sembuh atau justru aku harus kehilangan semua anggota rahim dalam perutku ini. Karena dia yang menanganiku, jadi aku rasa dia tahu apa tindakan yang harus di ambil.
