Umar dan Farida segera membawa Habib ke rumah sakit, sementara aku masih di ambang pintu kamar dengan kondisi lemah. Nasib baiknya, aku tidak sampai harus kehilangan kesadaran dan masih bisa mendengar teriakan Umar yang memanggil namaku dari bawah.
Kusuruh mereka untuk berangkat ke rumah sakit duluan dengan alasan Nara yang tiba-tiba bangun dan aku harus tetap ada di rumah untuk menemani anak-anak. Tanpa adanya rasa curiga, Umar dan Farida langsung berangkat membawa Habib ke rumah sakit.
Sementara Mira yang tadinya ikut membantu mereka membawa Habib ke mobil pun segera naik ke atas untuk melihatku dan Nara yang kusebut bangun tadi. Mira langsung lari dengan panik setelah melihatku di ambang pintu dengan posisi duduk lemas.
"Bu, Ibu kenapa? Apa yang terjadi? Ibu sakit?!" tanyanya dengan cemas sambil memperlihatkan raut wajah panik.