Aku tidak sempat bertanya tentang perkataan teman Umar yang sempat kudengar barusan, Umar langsung menyahut dan mematikan sambungan telepon sebelum aku berhasil menjawab salam darinya. Bukan karena aku tidak ingin menjawab, tapi Umarnya saja yang terlalu buru-buru untuk menutup telepon, sampai akhirnya aku hanya bisa menjawab setengah dari ucapan salam yang seharusnya.
Sudah dua hari dia di sana, dan masih tidak ada apa-apa sebelum akhirnya aku mendengar kata itu dari temannya. Apa itu hanya sekedar gurauan? Apa itu hanya sekedar candaan? Tapi cobalah lihat-lihat keadaan, dengan siapa Umar berbicara.
Sikap Umar yang juga langsung buru-buru menutup telepon, seolah ingin segera menemui makanan dari 'kekasihnya' itu juga membuatku jadi negatif thinking sendiri. Andai aku bisa punya ilmu telepati, akan kuamati Umar dari kejauhan sini.