"Kita itu saling mencintai, sangat mencintai satu sama lain. Tapi aku yang memang bodoh, aku malah menyuruhmu menikahi Farida demi menutupi aibnya dan menjadi ayah sambung untuk bayinya. Tapi kamu malah ... jatuh cinta padanya," ucapku, mulai menceritakan hal ini padanya.
Habib menoleh ke kanan, menyimak ceritaku dengan seksama sampai dia sendiri tidak bisa berkata apa-apa dan terus mendengarkan apa yang kuceritakan bak dongeng di telinganya. Semua itu mengalir begitu saja, karena aku memang tidak ingin kalau sampai dia terus-terusan jauh dari Farida.
Waktu yang Umar berikan tinggal sekitar dua minggu lagi, dan kalau sampai Habib tidak berhasil berbaikan dengan Farida, maka dia akan di usir dari rumah ini. Entah apa yang akan terjadi jika Umar sampai melakukan itu, tapi aku benar-benar tidak mau menelantarkan pernikahan mereka begitu saja.