Pagi hari menjelang, aku kembali di bangunkan dengan tangisan Nara yang menjadi alarm alami untukku agar bisa bangun lebih pagi dari biasanya. Sekarang masih jam empat pagi, tapi dia sudah bangun dan membuatku harus ikut terbangun.
Padahal Umar masih asik tidur dengan posisi memelukku tadi, tapi sekarang aku terpaksa bangun untuk bisa mengurus Nara. Untungnya Rizky masih tertidur pulas sambil memeluk boneka mickey mouse yang dia punya. Itu adalah boneka kesayangannya sekarang.
Masih dalam keadaan mengantuk, aku harus menggendong Nara dan memberinya asi, sampai akhirnya rasa kantuk itu hilang setelah aku mendengar beberapa benda jatuh di kamar sebelah. Bukan, bukan dari kamar Azka atau Farida, melainkan dari kamar ujung yang merupakan sebuah kamar kosong yang di jadikan perpustakaan mini oleh bang Fahri dulu.