Umar memang sedikit tidak suka dengan kehadiran Habib di rumah kami. Ups, bukan sedikit, tapi memang dia tidak suka kalau Habib ada di rumah. Dia menganggap jika Habib hanya akan menjadi penghalang untuk kami meraih kebahagiaan.
Tapi aku tidak ingin egois, aku masih mau menerima Habib di rumah untuk bisa membantunya kembali mendapatkan ingatannya lagi. Tapi aku juga tidak tahu, sampai kapan dia harus menetap di rumah ini.
Banyak cara yang kulakukan untuk membantunya untuk mengingat, dari cara ter-sederhana sampai cara yang paling rumit sekalipun. Aku ingin membantu Farida, setidaknya untuk terakhir kalinya sebelum aku memutuskan untuk mengakhiri bantuanku padanya.
Umar bilang, aku sudah terlalu banyak membantu Farida, dia bahkan tidak tahu terima kasih dengan semua itu. Sampai detik ini, aku masih membujuk Umar untuk bisa memberikan Habib kesempatan agar bisa tinggal lebih lama lagi disini.