Sebelum perceraian terjadi, Umar sudah berdiskusi terlebih dahulu dengan Habib. Mereka membicarakan rencana yang akan di langsungkan setelah surat gugatan cerai yang di kirimkan setelah aqiqahan Nara.
Teringat dengan perkataan Habib sebelum meminangku, Umar pun kembali mengatakan hal yang sama pada lelaki itu. Membuat Habib kembali mengulang kembali sejarah pertemuan kami, dari awal dia mengenalku sampai kami punya Nara.
Begitu banyak lika-liku perjalanan cinta yang harus di lalui, sampai Habib sadar bahwa bertahan dalam pernikahan itu hanya akan membawa luka untukku. Pernikahan poligami tidak akan memberi kebahagiaan bagi siapapun, baik itu Farida, Habib sendiri, maupun aku.
Habib pun sadar akan apa yang dia lakukan selama ini, sempat mencintai Farida adalah kesalahan fatal yang membuat pernikahannya berada di ujung tanduk. Mungkin awalnya dia memang tidak menyukai perempuan itu, tapi Farida bak ular yang punya bisa beracun yang langsung melumpuhkan Habib.
