Aku, Umar dan Nara pergi ke rumah sakit untuk melihat keadaan Habib. Mendengar kabar terbaru yang Farida beritahu padaku tadi pagi, membuat kami semua penasaran dengan kondisinya sekarang.
Perasaanku campur aduk selama perjalanan, sampai tiba di rumah sakit pun aku masih berusaha untuk mengatur detak jantung yang mendadak berubah cepat. Aku hanya ingin berusaha bersikap biasa dan tetap mengendalikan diri.
Sekarang aku pergi menemui Habib bersama suamiku, jangan sampai Umar terpancing cemburu karena sikapku yang terlampau dekat dengan Habib. Apa lagi Habib juga belum tahu kalau aku dan Umar sudah menikah, karena pernikahan kami yang berlangsung saat dia koma kemarin.
Langkah kaki membawa kami menuju ke lantai dua, menuju ke sebuah ruang rawat VIP yang ada di rumah sakit ini. Farida dan bunda memang sengaja memindahkan Habib ke ruang rawat VIP setelah dia dinyatakan berhasil melewati masa kritisnya.