Seperti yang sudah kukatakan pada Umar sebelumnya, hari ini aku akan ikut bersamanya ke Bandung untuk merayakan milad pesantren yang ke-14. Tentu saja aku tidak pergi sendiri, bahkan Azka dan Nara juga ikut.
Sebenarnya aku sedikit merasa tidak enak, karena harus mengajak Mira dan Rizky juga. Biar bagaimanapun juga mereka adalah anak-anakku dan Mira adalah pengasuhnya, aku tidak mungkin pergi tanpa mereka. Tapi kalau mereka ikut, aku takut itu akan merepotkan Umar.
Tapi ternyata dia sama sekali tidak keberatan dengan itu. Aku meminta Bara mengantarkan pesanan Habib ke rumahnya langsung tanpa menunggu jemputan. Katanya, sih Habib yang akan jemput donatnya ke rumah, tapi aku tidak mau menunggu terlalu lama, karena Umar sudah menjemputku lebih dulu.
Azka duduk di depan—samping kursi kemudi yang Umar duduki, sementara aku dan Mira duduk di belakang sambil menjaga Nara dan Rizky. Entah kenapa, Nara tidak mau tenang sejak pagi dan terus-terusan rewel.
