"Selamat datang di gedung kesenian Jakarta dalam acara lomba piano tingkat Nasional!"
Suara wanita yang berdiri di panggung dengan mengenakan pakaian yang begitu rapi bersama satu lelaki di sampingnya terdengar begitu jelas saat aku memasuki gedung yang berbentuk seperti bioskop itu.
Kursi penonton di buat semakin tinggi ke belakang dengan kondisi ruangan yang minim pencahayaan. Tentunya lampu akan menyorot ke bagian tengah panggung, dimana pembawa acara dan para peserta tampil nanti.
Aku dan Azka datang sepuluh menit sebelum acara di mulai, kami bertemu dengan guru sekolah Azka, guru les-nya sampai beberapa teman Azka yang juga datang menyaksikan lomba ini. Lomba umum yang boleh di hadiri setiap orang ini menjadi tempat yang paling ramai di kunjungi dengan adanya kamera yang akan menyiarkan langsung acara ini di televisi.
