Semakin lama Farida semakin sering menekan Habib untuk mempercepat proses perceraian kami. Dia terus mepet pada Habib sampai memastikan bahwa lelaki itu tidak punya waktu lagi untuk orang lain selain dia dan Alina.
Ketika malam Habib tidur bersamanya, saat siang mereka juga selalu menghabiskan waktu bersama, sampai di meja makan pun Farida lebih sering mencari perhatian Habib ketimbang mengurusi anaknya sendiri.
Habib pun semakin jauh denganku, apa lagi sekarang aku sudah punya dua bayi yang harus kuurus hingga waktuku selalu terambil untuk mereka. Tak ada lagi waktu untuk mengurus Habib, apa lagi untuk menyiapkan bajunya sebelum berangkat kerja atau ke masjid.
Semua itu disiapkan oleh Farida, dan hal itu juga yang membuat Habib merasa begitu jauh denganku. Dua hari menjelang aqiqahan Nara, dia mendatangiku ke kamar saat sedang bersiap untuk tidur. Aku baru saja berhasil menidurkan Nara beberapa menit yang lalu, dia tampak sudah tidur pulas sekarang.
"El, Mas mau—"