Sambil bersenandung pelan, sambil menidurkan Nara yang ada di sebelahku. Kebetulan Habib sudah membeli kasur bayi yang dia taruh di atas tempat tidur kami agar aku tidak perlu berjalan mendekati box bayi saat dia menangis.
Menepuk pelan dadanya sambil bersholawat, aku pun menikmati waktu sendiriku disini tanpa ditemani siapapun. Kurasa Habib memang lebih baik ada di bawah untuk membantu Farida mengurus Alina.
Farida tidak akan bisa memasak tanpa bantuan Habib, sementara Mira harus menjaga Rizky yang sudah terbangun dari tidurnya. Mereka semua dibawah, kecuali aku dan Nara yang di kamar atas. Umi bilang, lebih baik aku istirahat di kamar luka pasca melahirkan ini sembuh total. Akan lama sembuhnya kalau aku memaksakan diri untuk berjalan dan beraktivitas berat.
Hingga tak lama kemudian Habib datang ke kamar sambil membawa segelas jamu di tangannya. Jamu berwarna kuning itu kelihatan baru saja selesai di racik oleh umi.
"Kenapa Mas Habib yang datang?" tanyaku heran.
