Aku tidak tahu kenapa Habib tidak menjawab panggilan dari Umar, tapi aku tidak lagi menyuruhnya untuk menghubungi Habib karena sakit perut ini semakin menjadi. Mungkin Habib tidak mau menjawabnya karena dia tahu Umar yang menghubunginya.
Mungkin jika aku yang menelepon, Habib akan mau menjawab. Tapi ternyata harapan hanyalah sekedar harapan tanpa kepastian. Aku sama sekali tidak mendapatkan jawaban apapun selain sambungan telepon yang terus berdering.
Berulang kali aku mencoba menghubungi Habib, bahkan Azka juga mencobanya setelah aku gagal menelepon. Tetap tidak diangkat, aku tidak tahu sedang apa Habib sekarang sampai tidak bisa menjawab panggilan telepon.
Ayolah, ini weekend, tidak mungkin dia bekerja di saat hari libur seperti ini. Sabtu dan minggu adalah dua hari yang biasanya dia habiskan bersama keluarga. Mustahil dia tidak mendengar panggilan yang berulang kali membuat ponselnya berdering.
