Aku langsung menghubungi Umar untuk meminta penjelasan darinya, meminta klarifikasi tentang apa yang sudah dia katakan pada Habib tadi malam. Tapi sayangnya dia tidak merespon, atau malah beberapa kali juga menolak panggilan dariku.
Hal ini semakin membuatku gusar. Sepertinya Umar memang sengaja melakukan itu untuk membuat Habib lebih murka hingga membuat jarak diantara kami. Tapi yang membuatku bingung adalah, kenapa Habib masih mau membuatkan sarapan untukku sementara dia masih ngambek?
Tentu saja hal itu kedengaran tidak masuk akal di telingaku. Hingga akhirnya aku memilih untuk menaiki tangga menuju kamar Farida, aku yakin Habib pasti mengistirahatkan tubuhnya di sana. Bunda sudah berusaha melarang, tapi aku kekeuh ingin naik.
"Aku harus menjelaskan pada mas Habib, Bunda. Dia pasti salah paham dengan ucapan Umar, aku tidak mau mas Habib terus-terusan marah padaku," kataku.